Tinjauan tentang Metode Dialog

embun hati

Strategi penyampaian (delivery strategy) adalah metode untuk mcnyampaikan pembelajaran kepada siswa. Gagne, dkk (1992:32) menyatakan bahwa strategi penyampaian adalah "everything necessary to allow a particular instructional system to operate as it was intended and where it was intended". Strategi penyampaian pembelajaran mencakup lingkungan fisik, guru, bahan pembelajaran, dan kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran. Dalam kaitannya dengan strategi, sumber belajar merupakan suatu komponen yang penting
Sumber belajar dibedakan menjadi enam jenis yaitu: pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar.
1. Pesan/massage/isi adalah informasi yang ditransmisikan atau diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk ide, fakta, konsep, prosedur, atau prinsip. Dalam konteks pembelajaran, pesan ini terkait dengan isi bidang studi yang sedang dipelajari
2. Orang adalah semua personil yang terlibat dalam pencarian, pengolahan penyimpanan dan penyaluran pesan. Contohnya adalah guru (guru, dosen, guru, instruktur, tutor), siswa dan lainnya.
3. Bahan adalah barang-barang yang disebut sebagai perangkat lunak (software) yang berisi pesan untuk disampaikan dengan menggunakan peralatan. Bahan berfungsi menyimpan pesan sebelum disalurkan menggunakan alat yang dirancang. Bahan ini sering disebut sebagai sumber belajar (software) atau perangkat lunak. Contohnya adalah buku, modul, majalah, bahan ajar terprogram, transparansi, film, VCD, atau pita audio.
4. Alat adalah barang-barang yang disebut perangkat keras (hardware), yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan tadi. Contohnya adalah slide film proyektor, LCD, OHP, monitor TV, monitor komputer, kaset recorder, pesawat radio dan lain-lain.
5. Teknik adalah prosedur yang utuh/lengkap atau pedoman langkah-langkah yang disiapkan untuk menyampaikan pesan/isi dengan menggunakan bahan, alat, orang, dan lingkungan belajar secara terkombinasi dan terkoordinasi. Contohnya: belajar mandiri, belajar jarak jauh, belajar secara kclompok, simulasi, diskusi, ccramah, pemecahan masalah, tanya jawab dan sebagainya.
6. Latar atau lingkungan adalah situasi disekitar terjadinya proses pembelajaran. Latar ini dibedakan atas dua jenis yaitu lingkungan yang berbentuk fisik dan non fisik. Contohnya adalah:
a. lingkungan fisik yaitu gedung sekolah, rumah, perpustakaan, laboratorium, studio, ruang rapat, museum, taman, dan sebagainya;
b. lingkungan non fisik yaitu tatanan ruang belajar, sistem ventilasi, tingkat kegaduhan lingkungan belajar, cuaca, dan sebagainya.

Degeng (1997) mengatakan bahwa sumber belajar pembelajaran mencakup semua sumber yang (mungkin) dapat digunakan oleh siswa agar terjadi perilaku belajar. Di sini dapat diartikan bahwa sumber belajar melebihi bidang audio visual tradisional dan menjangkau bidang teknologi pembelajaran masa sekarang dan masa yang akan datang. Membatasi ruang lingkup sumber belajar membawa konsekuensi, membatasi alat yang tersedia bagi pembelajaran. Sebaliknya dengan memandang bahwa semua sumber mempunyai potensi sebagai sumber belajar, akan meningkatkan penggunaan sarana/alat yang tersedia untuk keperluan belajar/pembelajaran
Sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
(1) sumber belajar yang direncanakan (by design), dan
(2) sumber belajar karena dimanfaatkan (by utilization) (Miarso, 1994).
Sumber belajar by design yaitu semua sumber yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional. untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal. Sumber belajar by design ini sengaja dibuat untuk digunakan dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Sumber belajar by design ini seperti buku teks, buku ajar, slide, film, video, bahan pembelajaran terprogram, program pembelajaran menggunakan komputer dan sebagainya, yang dirancang dan dibuat untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Metode dialog pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi pendidikan. Setiap proses interaksi metode dialog selalu dilandasi dengan unsur sebagai berikut :
a. Tujuan yang akan dicapai dari proses dialog tersebut.
b. Adanya guru dan siswa sebagai individu yang terikat dalam proses dialog itu.
c. Adanya bahan dialog sebagai isi dari proses interaksi.
d. Adanya metode dialog sebagai alat untuk menciptakan situasi pembelajaran yang efektif.

“Metode dialog adalah Proses Belajar Mengajar dimana terjadi interaksi antara kegiatan mengajar yang dilakukan guru dan kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa. Dialog berhubungan dengan cara guru menjelaskan bahan kepada siswa sedangkan belajar mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan siswa dalam mempelajari bahan yang disampaikan guru. Oleh karena itu kegiatan belajar erat hubungannya dengan metode mengajar.”
(Nana Sudjana, 1998 : 72)

Awal keberhasilan proses interaksi dialog tergantung pada guru dan siswa itu sendiri sebagai peran utama dalam proses interaksi. Misalnya guru dituntut kesabaran, keuletan, sikap terbuka, disamping kemampuan dalam menciptakan situasi belajar mengajar yang merangsang siswa untuk belajar. Demikian pula siswa dituntut adanya semangat dan dorongan untuk belajar disamping kemampuan yang dimiliki oleh individu serta sikap siswa itu sendiri.
Prinsip-prinsip interaksi Dialog:
a. Saling mempercayai antara guru dengan siswa. Guru harus mempercayai bahwa siswa adalah individu yang dapat dididik dan mempunyai potensi untuk berkembang.
b. Interaksi Dialog belajar mengajar memerlukan motivasi. Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan belajar.
c. Belajar berarti mengalami yaitu keberhasilan proses interaksi belajar mengajar tergantung bagaimana cara siswa belajar.

Untuk mencapai interaksi metode dialog sudah barang tentu perlu, adanya komunikasi yang jelas antara guru (pengajar) dengan siswa (pelajar), sehingga terpadunya dua kegiatan, yakni dialog (usaha guru) dengan kegiatan belajar (tugas siswa) yang berdaya guna dalam mencapai tujuan metode dialog tersebut.
a. Dialogi sebagai aksi atau komunikasi satu arah.
Dalam dialog ini guru berperan sebagai pemberi aksi dan siswa sebagai penerima aksi. Guru aktif siswa pasif.

b. Dialog sebagai interkasi dua arah
Pada dialog ini guru dan siswa dapat berperan sama, yakni pemberi aksi dan penerima aksi.
c. Dialog banyak arah atau dialog sebagai transaksi.
Yakni dialog yang tidak hanya melibatkan dinamis antara guru dengan siswa tetapi juga melibatkan interaksi dinamis antara siswa yang satu dengan siswa lainnya. Proses Belajar Mengajar dengan pola dialogi ini mengarah kepada proses pengajaran yang mengembangkan kegiatan siswa yang optimal, sehingga menumbuhkan siswa belajar aktif


1 Response to "Tinjauan tentang Metode Dialog"
Anonim said :
31 Januari 2010 pukul 18.03
setuju

Posting Komentar